Saturday, September 20, 2008

Jengkol

Originally posted here.

Sampai saya SMA, saya kadang masih suka makan jengkol. Ini terbawa kebiasaan waktu kecil karena Nenek saya (almarhumah) dulunya berdagang an salah satu yang dijual adalah semur jengkol.

Setelah Nenek saya berhenti berdagang, Ibu saya melanjutkan usaha tersebut dan tentunya masih ada menu semur jengkol walaupun menu andalannya adalah Nasi Ayam Bogana, pernah dengar?.

Nenek saya berasal dari Cilamaya, sedikit ke arah timur dan ke arah laut dari Cikampek. Sepertinya Nasi Ayam Bogana tersebut asalnya dari sana.

Kembali ke jengkol. Menu jengkol yang saya suka adalah jengkol dibalado :)), lagi2 .. pernah dengar? Jadi asal-usulnya, Tante saya menikah dengan orang Padang dan sukanya masak jengkol balado ini :D. Saya akhirnya kepincut juga karena rasa sambalnya.

Tapi setelah SMA, saya tidak pernah makan jengkol lagi, dan sepertinya penyebabnya adalah karena asam Jengkolat (salahkan kompetisi pangan dan gizi saat saya kelas 3 SMA, kalau Anda bertanya “Kok, tahu tentang asam jengkolat?”), yang dari namanya Anda pasti tahu, yang terkandung di dalam jengkol.

Jengkol, di pasar Geylang, Paya Lebar, dengan N73

Jengkol, di pasar Geylang, Paya Lebar, dengan N73

0 Comments:

Post a Comment

<< Home