Good news or Bad news?
For our friends with their bicycle. Das is sehr gesund! (That's very healthy). But other news makes me worry: "Dua dari Tiga Bapak Perokok".
=== taken partly from republika.co.id ===
Menanti Nyamannya Bersepeda di Jakarta
Tadjudin harus cekatan duduk diatas sadel ketika berada di jalan raya. Sesekali matanya terus awas melihat ke depan, kedua tangannya mengepal erat di stang sepeda. Tubuhnya diusahakan terus tegak, jangan sampai limbung ke kiri atau kanan.
Bukannya lelaki berusia 60-an tahun itu sedang belajar naik sepeda layaknya anak kecil, namun dia harus berkonsentrasi kala di jalanan, hanya sekadar 'bersaing' dengan pengguna jalan lain untuk mendapatkan ruang melaju menuju tujuan. ''Para pengguna kendaraan bermotor tidak memiliki hormat sama sekali dengan pengendara sepeda. Kita dianggap warga kelas tiga di dunia jalan raya ini alias nggak 'punya tempat','' ucap Tadjudin, pengurus Komunitas Pekerja Bersepeda (bike to work) Kota Tangerang, kepada Republika, akhir pekan lalu.
Diceritakan ketika dirinya berhenti di perempatan karena lampu merah, sepedanya sempat menyenggol spion mobil sedan hingga miring. Tadjudin akhirnya memundurkan sepedanya dan menata kembali spion itu dan membetulkannya. ''Eh nggak tahunya sopirnya malah memelototi saya, dengan raut muka masam. Saya sih tidak meladeni, justru nelangsa kok begitu pengendara mobil melihat orang yang mengendarai sepeda,'' kata mantan karyawan PT Indo Mesin, perusahaan yang beroperasi di Tangerang itu.
Tidak cukup disitu, beberapa peristiwa dia alami mulai dari mendapat umpatan dari kondektur bus hingga hampir diserempet mobil. Pengalaman itu membuat dirinya yakin bahwa komunitas pengedara sepeda belum dianggap sebagai warga yang layak melewati jalan raya.
Tadjudin tidak sendiri. Di wilayah Jabodetabek saat ini terdapat kurang lebih 4.000 anggota Komunitas Pekerja Bersepda. Tadjudin memang sudah pensiun, tapi dirinya masih aktif menjabat pengurus komunitas ini wilayah Tangerang.
.....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home